.

Halo Runner, Bagaimana Puasa-mu?

Written by on ,
Puasa, mampukan saya berlari..... (coba tengok tulisan terdahulu tentang puasa dan berlari di sini)

Puasa sudah jalan 6 hari. dan saya sudah seminggu tidak olahraga running atau berlari. Saya sih santai saja mengingat berat badan bukan masalah, karena berat sudah turun 1 kg menjadi 69, bahkan kadang siang hari 68,5 kg. Karena berat juga tidak nambah, dan lemak juga tidak nambah, ya saya santai saja tidak olahraga. Toh memang asupan energi lagi berkurang. Tolok ukur saya biasanya di otot mayor yaitu otot paha dan betis, bila mulai kendor berarti sudah tidak olahraga seminggu lebih.

Selama Puasa Saya Belum Berlari
Padahal kalau sesuai jadwal (jadwal saya lari ada di sini) harusnya sudah melakukan dua kali running pada hari Minggu tanggal  29 Juni 2014, dan hari kemarin atau hari ini Kamis 3 Juli 2014. Apa daya, tubuh saya masih harus mencari keseimbangan baru dengan puasa ini. Keseimbangan disini dalam arti ketersediaan energi dan hidrasi.

Pasokan Energi Selama Puasa
Dua hal itu sangat penting, karena energi digunakan untuk aktifitas, pasokannya sangat berkurang selama puasa. Pasokan selama puasa hanya dari makan sahur, untuk menjalani aktifitas sehari hari. Ini coba saya buat hitungan menu makan selama puasa, sesuai dengan kebutuhan kalori saya. Saya menghitungnya tetap menggunakan Myfitnesspal (anda bisa lihat disini bila ingin install. Bila ingin buat program diet ada disini)

[caption id="attachment_684" align="alignnone" width="693"]kalori-makan-sahur Menu Sahur.[/caption]

[caption id="attachment_685" align="alignnone" width="696"]kalori-buka-puasa Menu Buka.[/caption]

[caption id="attachment_686" align="alignnone" width="495"]total kalori Total Kebutuhan Kalori vs asupan makanan.[/caption]

Perubahan Pola Makan
Kebiasaan saya makan sedikit sedikit atau makan 3 kali tapi dipecah porsinya menjadi lebih sedikit. Pada keadaan tidak puasa, cara ini efektif membantu menjaga berat ideal tercapai. namun ternyata pola ini susah untuk diterapkan di puasa. Dalam arti biasanya saya makan hanya 300kcal per makan, kalau saya sahur dengan kalori 300kcal saja maka dalam beberapa hari pasti lemak saya yang sedikit saja di tubuh ini sudah pasti akan terkuras (lihat posting tentang hirarki sumber energi, di sini)

Kondisi ini  memang dirasakan pada hari ke-3 dan ke-4 puasa, dimana saya masih dengan pola makan sedikit ternyata energinya tidak nendang saat dibawa puasa. Dengan kata lain, asupan kalori kurang. Kalau asupan air saya rasa masih cukup, karena saya sahur bisa menenggak air lebih dari 1 liter. Setelah berbuka, saya bisa meminum air lebih banyak lagi. Namun masalah pemenuhan kalori ini yang mesti dirubah, dari pola makan 300kcal per makan harus dirubah menjadi sekitar 800 - 1000 kcal per makan. atau kalau mau makan tiga kali ya sekali makan sekitar 600kcal dengan makan 3 kali, yaitu sahur, buka, dan tengah malam. Namun pasti jadi masalah lagi karena saya sudah menerapkan tidur jam 10 malam supaya badan lebih sehat. jadi disini tersedia waktu yang sangat singkat untuk makan, hanya 45 menit saat sahur, dan hanya 3,5 - 4 jam saat malam.

Merubah pola makan
Jadi disini saya merubah cara makan, dari yang sekali makan 300-400kcal, sekarang langsung sekali makan 800-1000 kcal. Dan hasilnya memang terasa beda, hehehe mesin besar dikasih BBM bagus ya nendang juga tarikannya.

Terus Kapan Mau Berlari?
Entahlah...santai dulu karena badan lagi cari keseimbangan, memang sih puasa tahun lalu dan 2 tahun sebelumnya saya tetap berlari sekitar 3 kali sebulan. Untuk puasa tahun ini kemungkinan akan berlari juga, namun tetap melihat kondisi tubuh. Tidak memaksakan adalah pilihan terbaik, karena puasa sendiri sudah membantu saya untuk turun berat badan, walaupun mungkin penurunan itu efektif karena berkurangnya hidrasi tubuh.

1 comment:

  1. […] aktif kembali menjalankan olahraga. Untuk melihat posting sebelumnya tentang puasa dapat dilihat di sini dan di sini. Beberapa pertimbangan saya karena hal berikut […]

    ReplyDelete

.